Kisah Penciptaan Ibunda Para Manusia (Hawa)

Bismillahirrahmanirrahim..

MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN HAWA

Dikisahkan bahwa pada mulanya Allah hanya menciptakan nabi Adam ‘alaihissalam, dan tinggal di surga. Kemudia Allah mengajarkan Nabi Adam Bahasa,Allah ajarkan Nabi Adam nama-nama benda semua (2:31). Allah telah mengajarkan Nabi Adam berbicara akan tetapi Allah belum menciptakan teman bicara untuk Adam.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menuturkan :”…dan adapun adam merasa kesepian, maka Allah buat Adam kantuk kemudian Allah ciptakan Hawa. Maka ketika Adam ‘alaihissalam terbangun dari tidurnya, Hawa sudah berada di sampingnya.”

Allah Ta’ala menciptakan hawa dari tulang rusuk atas sebelah kiri nabi Adam dengan tujuan untuk melengkapi kebahagiaan Nabi Adam di Surga.
Seperti ungkapan Aid Al Qarni: “Setiap kebun punya wewangian yang berbeda-beda, dan wewangian taman-taman dunia adalah wanita. Laki-laki tanpa kehadiran wanita seperti kerajaan tanpa raja, atau seperti buku yang tidak ada judulnya.”

Pada kajian ini akan dibahas 3 hal yang terkait dengan Ibunda Hawa ‘alaihassalam :
1. Arti nama Hawa
2. Penciptaan Hawa dan pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya
3. Kisah Hawa dalam AlQur’an dan Hadist, serta pelajaran-pelajaran yang bisa kita petik dari kisah tersebut.

MAKNA HAWA

Ditinjau secara bahasa hawa memiliki 3 makna :
1. Hawa bermakna kecoklat-coklatan
2. Hawa bermakna warna merah tapi lebih dekat ke hitam
3. Hawa bermakna warna yang dekat ke hitam (Ahwa=hawa), kata ini bisa kita jumpai di surat Al A’la:5

Hawa ini adalah nama pemberian dari Nabi Adam ‘alaihissalam (2:31). Mengapa Nabi Adam alaihissalam menyebut ibunda kita dengan nama ‘Hawa’?
Para ulama ahli tafsir memiliki beberapa pendapat yang berbeda dari alasan penyebutan kata “Hawa” ini,diantaranya:
1. Karenya Hawa di ciptakan Allah dari sesuatu yang hidup, disebut dalam AlQur’an sebagai Hayyu (2:255)
2. Karena warna bibir Hawa alaihassalam berwarna kecoklat-coklatan
3. Karena didagunya terdapat tanda lahir berwarna kecoklat-coklatan
4. Karena warna kulitnya dekat ke warna coklat, lebih dekat ke hitam begitupun dengan warna kulit Adam alaihissalam.
5. Karena Ia (Hawa) adalah Ibundanya yang hidup (manusia)→ Hayyu
6. Berasal dari kata hawiyah,→ yahwi yang memiliki makna berlindung.
Maksudnya karena wanita berlindung kepada suaminya atau dalam makna yang lain wanita membutuhkan dekapan laki-laki.

PENCIPTAAN HAWA DI DALAM AL-QUR’AN

1. SURAT AN-NISA’
Ada hal yang menarik dalam surat An Nisa’ ini jika kita perhatikan bahwa Surat An Nisa’ yang bermakna wanita dijadikan Allah sebagai nama surat dan menjadi surat tersendiri. Dan ayat pertama dalam An Nisa ini berbicara tentang wanita pertama di dunia (Hawa). Hal ini menunjukkan bahwa agama islam memberikan perhatian yang besar terhadap kaum wanita.

Kemudian dari segi Tafsir :

″Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kalian dari ′diri yang satu′ (nafs wahidah), dan darinya Allah menciptakan pasangannya (zawjaha), dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan wanita banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.″ (QS. An-Nisa′(4):1)_

Para Mufassir sebelumnya seperti al Qurthubi, al Zamakhsyari, al Alusi, Jalaluddin al Suyuti, dan lainnya juga memahami dan meyakini nafs wahidah adalah Adam dan zawjaha adalah Hawa. Mereka memahami ayat tersebut berdasarkan pada Hadits tentang penciptaan wanita riwayat Bukhârî Muslim dimana Ibn Katsir juga mencantumkan dalam tafsirnya.

Kemudian Ibnu Katsir dalam kitabnya bidayah wa nihayah menceritakan bahwa Hawa mengandung sebanyak 20 kali, pada setiap kandungan melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan, maka jumlah anaknya adalah 40, terdiri laki-laki dan perempuan.
Dari sini lah kemudia muncul cerita tentang Qobil dan Habil.

2. SURAH AL A’RAF:189
“Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (isterinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), ″Jika Engkau memberi kami anak yang sempurna fisiknya (tidak cacat), tentulah kami akan selalu bersyukur.″ (QS. Al ′Arâf(7):189)

Para Mufassir sebelumnya seperti al Qurthubi, al Zamakhsyari, al Alusi, Jalaluddin al Suyuti, dan lainnya juga memahami dan meyakini nafs wahidah adalah Adam dan zawjaha adalah Hawa.

Ketika terbangun dari kantuknya dan mendapati hawa sudah berasa disampingnya maka adam pun bertanya kepada hawa :
Adam : Siapakah kamu?
Hawa : saya adalah Imro’ah/wanita (saat itu hawa belum diberi nama oleh Adam alaihissal)
Adam : Untuk apa kau diciptakan?
Hawa : Agar kamu merasa senang (sakinah) bersamaku.

Jadi tujuan penciptaan Hawa adalah agar Adam merasa tentram dan tenang dengannya (sakinah), dengan demikian kenikmatannya menjadi sempurna.

3. SURAH AL AN’AM :98
“Dan Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), maka (bagimu) ada tempat menetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kebesaran Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.″ (QS. Al An′am (6):98)

Diantara mufassir ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud ″tempat menetap” adalah rahim ibu dan ″tempat simpanan” ialah tulang sulbi bapak. Ada pula yang berpendapat bahwa tempat menetap ialah di atas bumi waktu manusia masih hidup dan tempat simpanan adalah di akhirat.

4. HADIST-HADIST YANG BERBICARA TENTANG PENCIPTAAN HAWA
“Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah wanita dengan cara yang baik.” (HR. Bukhari Muslim)

▶Bahwasanya Hawa diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok yang berada dibagian paling atas.
Hawa → tulang rusuk bagian kiri, paling dekat dengan jantung (yang dalam bahasa arab disebut Qolbun). Sehingga tidak mengheran bahwa kebutuhan utama wanita adalah cinta.

Ibnu Abbas berkata bahwa laki-laki cinta pada wanita tetapi kecintaan paling besarnya adalah pada tanah(harta). Maka tugas kita para wanita adalah mengimbangi agar para kaum lelaki tidak berlebih-lebihan dalam mencintai harta.

▶Bengkok→ artinya adalah tabiat dasar wanita yang memiliki perasaan yang lebih tinggi. Dimana perasaannya ini mengalahkan perasaan yang Allah berikan kepada laki-laki.

Maka bengkok ini adalah fitrahnya wanita. Rasulullah bersabda wanita itu kurang akal, tapi dilebihkan perasaanya. Bengkoknya wanita adalah karunia terbesar yang Allah berikan padanya.

Hadist selanjutnya dalam shahih bukhari&muslim:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: “Saling berwasiatlah kalian tentang wanita dengan baik, karena sesungguhnya mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah
yang paling atas. Maka nasehatilah para wanita dengan baik.”

Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara-saudara laki-laki dan lainnya
untuk menasehati kaum wanita dengan baik, berbuat baik terhadap mereka, tidak
menzhalimi mereka dan senantiasa memberikan hak-hak mereka serta mengarahkan
mereka kepada kebaikan.

Seperti dalam sabda Rasulullah yang lain:
janganlah mukmin laki-laki mengupas (aib) mukmin perempuan. Jika suami membenci satu akhlaknya maka ia bisa ridho dengan akhlak-akhlaknya yang lain.”

Maka ada 3 tipe suami menurut hadist di atas:
1. Suami yang melihat kebaikan istrinya dan menjaga pandangan terhadap keburukannya.
2. Suami yang melihat kekurangan-kekurangan istrinya sehingga ternafikan kebaikan-kebaikan istrinya.
3. Suami yang melihat kebaikan istri dan juga melihat keburukan istrinya.

KISAH HAWA DALAM AL-QURAN DAN PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL DARINYA

Mari kita tengok surah Al A’raf ayat 19-23.

(19) (Dan) Allah berfirman, “Hai Adam! bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua buah-buahan mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini (Apabila di dekati) maka menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim”.

Pembahasan terhadap ayat di atas :
1. Sebagai besar Ulama tafsir berpendapat bahwa Hawa diciptakan di luar syurga
2. Dalam ayat ini yang dipanggil hanya Adam saja, akan tetapi yang disuruh makan adalah Adam dan Hawa. Hal ini mengisyaratkan, bahwa Al-Qur′an memiliki pandangan yang positif terhadap wanita. Allah memuliakan Hawa, dengan tidak adanya peebedaan eksistensi antara Adam dan Hawa.

Ayat 20-21 :

(20) Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka(yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata,”Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).
(21) Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanua, ” Sesungguhnya aku ini benar-benat termasuk para penasihatmu.”

Pembahasan terhadap ayat di atas :
1. Setan membisikkan was-was kepada keduanya bukan kepada hawa saja seperti yang difahami oleh sebagian orang.
Ketika di surga aurat keduanya tertutup oleh cahaya, maka iblis penasaran dengan aurat mereka berdua.

Ayat 22:

(22) dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. “Tuhan menyeru mereka,” Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohin itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

Pembahasan terhadap ayat di atas :
1. Yang digoda oleh iblis adalah keduanya dan yang makan juga keduanya (Adam dan hawa). (Taaha :121)
2. Akan tetapi dalam ayat ini yang disebut sesat dan durhaka adalah adam saja di akhir ayat. Hal ini juga senada pada (surah Al baqarah:37), bahwa yang mendapat kalimat dari Allah hanya Adam.

Hal ini menunjukkan Allah menutupi aib Hawa, karena wanita memiliki fitrah malu.

3. Ayat ini berisi seruan lembut kepada semua anak cucu adam yang melakukan maksiat agar kembali padaNya. Karena Allah tidak pernah murka selama mereka mempunyai keinginan untuk bertaubat.

Ayat 23 :

(23) Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscata kami termasuk orang yang merugi.”

Pembahasan terhadap ayat di atas :
Ayat ini berisi penyesalan dan doa Nabi Adam dan Hawa, keduanya berdoa bersama tanpa saling menyalahkan satu sama lainnya.

Catatan penting :

Kita kaum wanita diciptakan untuk menghadirkan sakinah dalam keluarga kita. Dan hadirnya sakinah dalam rumah tangga muslim adalah awal dari kemenangan umat muslim.

Allahu a’lam..

Ambi Ummu Salman
Depok,14062016

Disarikan dari materi Dauroh Wanita dalam AlQur’an oleh Ust.Herfi Ghulam Faizi di majid Al Huda Depok.

Add Comment