Seri Anak-Anak Didikan Rasulullah – Abdullah bin Umar

Bismillahirrahmanirrahim..

Anak-Anak Didikan Rasulullah – Abdullah bin Umar

Pembahasan tema “Anak-anak Didikan Rasulullah” kali ini akan membahas sosok sahabat mulai Abdullah bin Umar.

ABDULLAH BIN UMAR

Abdullah bin Umar atau dikenal juga sebagai Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Rasulullah diutus, Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk Islam bersama ayahnya. Ibnu Umar masuk Islam bersama ayahnya saat ia masih kecil, dan ikut hijrah ke Madinah bersama ayahnya.

Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhu adalah salah satu dari putra khulafaur Rasyidin Umar bin Khattab Radiyallahu anhu. Maka melihat kebesaran sosok Abdullah bin Umar tak akan bisa lepas dari kebesaran dan kemuliaan sang Ayah.

Sejak kecil Abdullah bin Umar berada di dalam sarang permasalah-permasalah yang dihadapi oleh sang ayah. Ayahnya selalu melibatkan ia dalam setiap problematika yang dihadapi umat saat itu.

Umar bin Khattab adalah seorang aktor sejarah dan pembuat sejarah itu sendiri. Ia mencatatkan dirinya dalam sejarah.
Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahuanhu berkata bahwa keislaman umar adalah membuka babak baru sejarah islam. Saat Umar masuk Islam dimulailah dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Makkah.

Pada usia 13 tahun ia ingin menyertai ayahnya dalam Perang Badar, namun Rasulullah menolaknya. Perang pertama yang diikutinya adalah Perang Khandaq. Ia ikut berperang dalam Perang Mu’tah, dan turut pula dalam pembebasan kota Makkah (Fathu Makkah).

Pelajaran :
√ Jangan selalu memberi kemudahan pada anak, libatkan anak dalam masalah yang dihadapi orangtuanya.
√ Gambarkan suami sebagai Hero dihadapan anak, jangan pernah merendahkan suami di depan anak.
√ Didiklah anak dengan obsesi sebagai pembuat sejarah (tercatat dalam sejarah)

Masih ingatkan kita kisah pemboikotan kaum muslimin di Makkah (pemboikotan untuk Bani Hasyim dan kerabat Abdul Munthalib). Pada masa pemboikotan ini Abdullah bin Umar ikut berada di dalamnya.
Otomatis pada masa ini mereka mendapat keteladan, pendidikan dan pengajaran yang sangat intensif dari Rasulullah selama 3 tahun.
Mereka melihat bagaimana ketangguhan Rasulullah selama masa pemboikotan, dan Ibunda Khadijah yang tidak pernah mengeluh dan tidak pernah cemberut kepada Rasulullah.

Pelajaran :
√ Jangan mengeluh dihadapan anak dan jadilah contoh yang baik kepada anak (tunjukkan kepribadian yang tangguh).

Ketika Hijah ke Madinah, anak-anak kaum muhajirin paling pesat dan cepat perkembangan ilmu dan kepribadiannya. Mereka belajar dan mengikuti setiap aktivitas Rasulullah.

Begitu pun Abdullah bin Umar, Ia lebih sering tidur di masjid daripada di rumahnya. Ia memilih berada di masjid karena sebagian besar aktivitas Rasulullah adalah di masjid kecuali jika ada keperluan di luar.
Ia memiliki kecintaan yang luar biasa terhadap masjid, dan itulah sebabnya Abdullah bin Umar adalah sahabat yang sangat hafal bagaimana kebiasaan-kebiasaan Rasulullah ketika di masa hidupnya.

Mimpi Abdullah bin Umar

Sewaktu masih remaja, Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu berangan-angan seandainya ia dapat bermimpi sesuatu yang menyebabkan dirinya punya alasan untuk berkonsultasi langsung kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ia iri melihat seorang yang menceritakan mimpinya kepada Rasulullah. Kisahnya disampaikan di dalam hadits di bawah ini oleh dirinya sendiri:

Dari Abdullah Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata; “Apabila ada seseorang yang bermimpi pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka ia pun akan menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah, hingga saya juga ingin sekali bermimpi dan menceritakannya kepada beliau. Ketika remaja, pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , saya pernah tertidur di masjid. Dalam tidur itu saya bermimpi bahwa ada dua malaikat yang menangkap saya dan membawa saya ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur dengan dua tali seperti tali sumur. Ternyata di dalam sumur tersebut ada beberapa orang yang saya kenal dan segera saya ucapkan: ‘Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.’ Tak lama kemudian, kedua malaikat tersebut ditemui oleh satu malaikat lain dan ia berkata kepada saya; ‘Kamu akan aman.’ Lalu saya ceritakan mimpi saya itu kepada Hafshah radhiyallahu ‘anha, dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Sebaik-baik orang adalah Abdullah bin Umar , jika ia berkenan melaksanakan shalat di sebagian malam.’ Salim radhiyallahu ‘anhu berkata; ‘Setelah itu Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu tidak pernah tidur di malam hari kecuali sebentar.’ (HR. Muslim no. 4528)

Kelimuan Abdullah bin Umar

Dalam hal berittiba’ (Mencontoh) Rasulullah, Abdullah bin Umar adalah salah satu Sahabat yang paling bersemangat. Bahkan Ibunda Aisyah Radhiyallahuanha istri Rasulullah pernah memujinya dan berkata :”Tak seorang pun mengikuti jejak langkah Rasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Ibnu Umar“.

Ia menjadi ulama rujukan. Ibnu Umar adalah seorang yang meriwayatkan hadist terbanyak kedua setelah Abu Hurairah, yaitu sebanyak 2.630 hadits, karena ia selalu mengikuti kemana Rasulullah pergi.

Ia bersikap sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadist Nabi. Demikian pula dalam mengeluarkan fatwa, ia senantiasa mengikuti tradisi dan sunnah Rasulullah, karenanya ia tidak mau melakukan ijtihad. Biasanya ia memberi fatwa pada musim haji, atau pada kesempatan lainnya. Di antara para Tabi’in, yang paling banyak meriwayatkan darinya ialah Salim dan hamba sahayanya, Nafi’.

Pelajaran :
√ Didiklah anak-anak kita menjadi Remaja yang bertanggung jawab kepada Allah, Menjadi remaja yang matang untuk kebaikan. Dan ini harus lebih cepat dimiliki oleh anak-anak kita.

Menjadi Penentu Kebijakan

Di usia 32 tahun, Abdullah bin Umar menjadi salah satu penentu dalam pemilihan khalifah.

Dan di masa Khalifah Utsman bin Affan Radhiyallahuanhu ia pernah ditawari menjadi Hakim Agung untuk menggantikan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahuanhu tetapi ia tidak mau menerimanya.

Setelah Utsman terbunuh, sebagian kaum muslimin pernah berupaya membai’atnya menjadi khalifah, tapi ia juga menolaknya. Ia tidak ikut campur dalam pertentangan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan.

Pujian dari Sahabat

Kesalehan Ibnu Umar sering mendapatkan pujian dari kalangan sahabat Nabi dan kaum muslimin lainnya. Jabir bin Abdullah berkata: “ Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia dan dunia senang kepadanya, kecuali Umar dan putranya Abdullah.” Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan: “Ibnu Umar meninggal dan keutamaannya sama seperti Umar. Umar hidup pada masa banyak orang yang sebanding dengan dia, sementara Ibnu Umar hidup pada masa yang tidak ada seorang pun yang sebanding dengan dia“.

Jika kita mengenal kebesaran sosok Umar bin Abdul Aziz, maka itu tidak lepas dari campur tangan Abdullah bin Umar. Karena Umar bin Abdul Aziz diasuh di tangan Abdullah bin Umar, dan ia dimentori lansung oleh putra Ibnu Umar yaitu Salim bin Abdullah.

Ia hidup sampai 60 tahun (Ia wafat pada tahun 73 H) setelah wafatnya Rasulullah. Ia kehilangan pengelihatannya pada masa tuanya. Ia wafat dalam usia lebih dari 80 tahun, dan merupakan salah satu sahabat yang paling akhir yang meninggal di kota Makkah.

Allahu a’lam…
Ambi Ummu Salman

**Catatan Kajian di Masjid Nurul Faizin Perumahan Taman Tanah Baru, dengan narasumber Ustadz Asep Sobari, Lc.

Add Comment