Bismillahirrahmanirrahim..
Rumah tangga islami adalah rumah tangga yang dibangun dengan visi akhirat, mendahulukan akhirat daripada dunia. Rumah tangga yang sibuk menyiapkan bekal menuju akhirat, dengan harapan agar bisa berkumpul kembali di surga Allah.
Bagaimana membangun rumah tangga yang islami :
1. Bangunlah rumah tangga yang tunduk kepada Allah
Rumah tangga yang beriman kepada Allah dan RosulNya, bukan berarti rumah tangga yang tanpa masalah, tapi ketika ada masalah, keduanya sama-sama tunduk dalam penyelesaian secara AlQur’an, sebagai sikap ketundukannya kepada hukum Allah, kembali pada solusi AlQur’an, sehingga akan menemukan penyelesaian yang tuntas.
2. Bangunlah rumah tangga yang melaksanakan adab islam
Rumah tangga yang islami adalah rumah tangga yang selalu melaksanakan adab rumah tangga yang diajarkan AlQur’an dan Sunnah dengan penuh komitmen, agar terhindar dari permasalah yang besar seperti selingkuh. Kalaupun karena kealpaannya terjadi penyimpangan, keduanya segera bertaubat dan berupaya mensucikan diri dengan secepatnya, karena sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat.
3. Bangunlah rumah tangga yang selalu ingat kepada Allah.
Rumah tangga yang Islami adalah rumah tangga yang benar-benar merasakan kehadiran Allah di dalamnya, sehingga semua permasalahan dikembalikan kepada Allah.
4. Bangunlah rumah tangga yang berorientasi kepada akhirat
Rumah tangga yang Islami adalah rumah tangga yang lebih mementingkan kehidupan akhirat, sehingga ketika terjadi dua kepentingan berbenturan, maka kepentingan akhirat akan lebih diutamakan.
5. Bangunlah rumah tangga yang selalu butuh dengan pertolongan Allah
Rumah tangga yang islami adalah rumah tangga yang selalu mendambakan pertolongan Allah dalam menyelesaikan masalah, karena pertolongan Allah baginya adalah karunia dan rahmatNya yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Sedangjan pertolongan Allah hanya akan datang dengan ketakwaan dan amal salih yang banyak.
6. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, walaupun dilahirkan dari proses yang tidak sah, sehingga tetap berpeluang menjadi manusia yang sukses baik dalam urusan akhiratnya maupun dunianya.
Bersungguh-sungguhlah dalam mendidik, dan selalu bersikap optimis yang didukung penuh dengan doa dan amal shalih. Janganlah menjadikan latar belakang atau lingkungan anak sebagai kondisi yang selaly memicu sikap pesimis dalam mendidiknya.
7. Jika rumah tangga dihiasi nilai-nilai AlQur’an, pantaslah jika Allah sebut sebagai rumah tangga yang diliputi karunia dan rahmat Allah. Sebaliknya rumah tangga yang jauh dari Al-Qur’an, rumah tangga yang sedikit rahmat dan karuniaNya.
Ambi Ummu Salman
Sumber : Tahfidz dan Tafsir Surat An-Nur (Cahaya Rumah Tangga Orang Beriman), Abdul Azi Abdur Rauf,Lc
#ambiummusalman
#rumahtanggaislami
#sehidupsesurga